Qiss. me - Sesampainya di toko buku, Ji Sang mencari buku yang ia butuhkan.
“Awww...” teriak seorang pelayan yang jarinya tersayat ketika membuka ikatan buku. Teriakan pelayan itu membikin Ji Sang menoleh, tetapi tatapannya tidak dapat beralih serta terus tertuju pada jari Pelayan yang terluka serta mengeluarkan darah. Ji Sang mulai menahan ludah. Tapi terus menahan rasa hausnya, Ji Sang malah dapat melihat aliran darah yang mengalir di leher Si Pelayan. Lensa mata Ji Sang telah berubah keemasan. Ji Sang berbalik memunggungi pelayan. Ji Sang memejamkan mata serta melampiaskan rasa dahaganya dengan meremas buku hingga tanpa disadari buku itu pun terbelah. Tatapan mata Ji Sang kosong dengan mulut penuh darah. Ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya, ia tidak tahu wajib berbuat apa. Lutut Ji Sang melemas, ia berlutut di tanah menangisi atas apa yang terjadi.
Pemilik mobil geram, ia menghampiri Ji Sang serta menyuruhnya meminta maaf. Ji Sang tetap diam seribu bahasa hingga pemilik mobil tidak tahan serta menyerang Ji Sang.
Dengan kekuatan yang ia miliki, Ji Sang menghindari pukulan itu. ia balas membanting pemilik mobil.
Sun Young berlari hingga nafasnya terengah – engah, ia menatap gangster dihadapannya telah babak belur. Ia juga memandang sendu ke arah putranya yang hanya tertunduk.
Ji Sang membenarkan ucapan ibunya, dirinya telah menemukan arah nasibnya. Dirinya hanya butuh memakai sedikit kekuatan untuk memperoleh uang. Ji Sang berbicara dengan sarkatis dihadapan Sun Young. Sun Young berteriak dihadapan Ji Sang dengan marah. Ia menyuruhnya untuk tetap mencoba menahan diri seberapapun kekuatan yang ia miliki. Sun Young berjanji. Dirinya berjanji bakal menceritakan segalanya saat Ji Sang telah siap.
Disisi lain, Seorang pria saat ini tengah bersantai sambil meminum minumannya. Ia Kim Jae Wook yang bekerja menjadi professor kedokteran di universitas Havard. Jae Woon menerima panggilan, entah apa yang dibicarakan membikin dirinya memerintahkan untuk mengawasi mereka. “Ada sesuatu yang wajib aku perbuat sebelumnya.”
Dihutan yang sama, J serta Chul Hoon memakai kekuatan mereka untuk mengumpulkan serigala.
Anak perempuan yang malas jalan – jalan hanya memperhatikan kedua orang tuanya memotret tumbuhan. Tanpa sengaja, gadis tadi malah melihat seekor kelinci. Ia terbuktigilnya tetapi kelinci malah kabur. Sedangkan Ji Sang dapat mendengar sesuatu, ia celingukan merasakan sesuatu yang aneh. Chae Eun sukses menangkap kelincinya, ia dengan riang mengatakan bahwa ia hanya ingin memeluknya sebentar saja.
“Vampir darah murni. Park Hyun Seo, anakmu sangat spesial. Dengan Jason, Aku bakal buktikan kalau aku benar.” ---- Suara Jae Wook.
Ibu serta Ayah Chae Eun tetap mencari – cari putrinya tetapi dalam perjalanan, ia berpapasan dengan dua pria misterius. Chae Eun dalam keadaan setengah sadar memperhatikan Ji Sang, hingga akhirnya Chae Eun benar – benar pingsan.
Sejenak Ji Sang berfikir, mungkin dapat dikatakan semacam itu. Tapi Chae Eun tetap dilanda keheranan, kalau terbukti hantu. Kenapa dirinya dapat bicara?
“Di dunia ini, ada juga tipe hantu yang semacam itu.”
“Saat ini, saat kau berada di sampingku, Aku berdoa pada Tuhan serta kurasa dirinya mendengarnya. Aku berdoa supaya seseorang timbul serta menyelamatkanku. Terima kasih Oppa, aku sangat berterimakasih.”
Tim SAR sukses menemukan Chae Eun. Chae Eun, kan?
“Ya benar. Tapi, dimana orang tuaku?” tanyanya. Entah apa yang terjadi pada kedua orang tua Chae Eun seusai berjumpa dengan dua pria misterius.
Ji Sang menceritakan semua faktor yang terjadi padanya. Sun Young memuji sikap Ji Sang, bagaimana dengan keadaan gadis itu? Ji Sang tampak aneh. Jae Wook menerima laporan lagi. ia merasa kalau penyelidikannya telah cukup. Ia menyuruh mereka untuk membawa anak itu. Hanya anak itu.
J sigap mengerang Ji Sang yang bakal menghampiri ibunya. Serta Chul Hoon pun memakai peluang ini untuk menyuntik leher Sun Young. Keadaan Ji Sang terjepit, ia tercekik oleh Chul Hoon yang menolong J.
Jae Wook saat ini duduk dengan angkuh meminum segelas wine (darah?), ia mungkin telah menerima laporan bahwa anak buahnya gagal untuk dapat menangkap Ji Sang. Ia dengan penuh kemarahan meremas gelasnya hingga pecah berkeping – keping. Ji Sang membawa ibunya kembali ke rumah. Sun Young memerintahkan Ji Sang untuk meperbuat apa yang telah ia perintahkan, apabila tidak. Ia takut kalau ada seseorang yang terinfeksi semacam dia.
Perintah selanjutnya merupakan membakar rumah yang mereka tinggali bersama dengan tubuh ibunya pula. Ji Sang mengingat ucapan ibunya sebelum meninggal, “Ji Sang, Kau dapat menjadi manusia biasa sama semacam seekor binatang buas yang berubah menjadi pangeran tampan.”
Ji Sang memperhatikan tubuh ibunya yang ada dalam kobaran api, dirambut Sang Ibu telah tersemat jepit rambut yang Ji Sang lihat dijalan. Ji Sang membelinya untuk kado Sun Young serta saat ini dikenakan Sun Young hingga akhir nasibnya.
*** KILAS BALIK KISAH JI SANG BERAKHIR***
Kembali ke medan perang tempat Ji Sang bertugas, ia menyelamatkan tentara yang berjatuhan. Ia bersama rekannya yang terus – terusan mengeluh wajib mengerjakan pekerjaan ini.
Ji Sang memerintahkan rekannya untuk membawa tentara yang telah menerima pengobatan untuk pergi. Ji Sang menoleh, cocok saat itu sebuah rudal mengarah padanya. Terjadi ledakan cocok ditempat Ji Sang. Semua orang terbelalak melihat Ji Sang terkena rudal serta meledak.
Tapi ingat, dirinya bukanlah manusia. Tubuh Ji Sang tetap untuk meskipun tubuhnya penuh luka, dirinya bangkit serta melepar handphonenya meskipun rekan Ji Sang memanggilnya.
0 Orang Menanggapi Artikel "Sinopsis Drama Korea Terbaru "Blood" Episode 1 Part II"
Post a Comment