Qiss.me - Sebuah mobil melaju melalui padang rumput yang tengah mengering. Mobil itu terus melaju kencang, hingga akhirnya mobil berhenti tepat didepan sebuah bangunan tua tidak berpenghuni. Suara gagak terdengar disuasana yang begitu hening. Seorang pria dengan penutup wajah menuruni mobil tadi, dirinya berlangsung menuju bangunan yang telah usang tersebut. Tatapan matanya langsung tertuju pada batu nisan dengan salib diatasnya. Ia mengusap lumut yang menempel pada batu nisan tersebut, tertulis disana. ‘Jangan mencari kematian, kematianlah yang bakal mencarimu.’
Pria Misterius dengan penutup wajah saat ini tengah menggali tanah tempat batu nisan tersebut tertancap. Ia terus menggali hingga terhenti ketika melihat apa yang terpendam didalamnya, tumpukan tengkorak dan tulang – belulang yang begitu banyak.
Rebuplic of Kochenia, Sobokeu district
Pria misterius itu saat ini menuju ke tempat penampungan para korban peperangan, ia pun membuka penutup. Dirinya Park Ji Sang (Ahn Jae Hyun) yang menjadi salah seorang dokter relawan di wilayah perang tersebut. Seorang Dokter ahli, Ji Sang, ia mengumumkan bahwa dalam dua jam bakal ada penyerangan tentara ke wilayah mereka. Jadi mereka diperintahkan untuk kabur dan mencari tempat yang aman. Seorang anak laki – laki dengan luka parah dan tidak sadarkan diri tengah terbaring di Rumah Sakit. Dokter yang tengah berbicara dengan Ji Sang mengatakan kemungkinan kalau mereka membawa anak tersebut, dirinya bakal mati dalam perjalanan sebab shock Hypovolemic.
Tapi bagi Ji Sang, mereka tidak bisa meninggalkan anak itu begitu saja. Ji Sang yang bakal membawanya seusai operasi. Rekan Ji Sang tidak begitu yakin, dirinya tidak bakal bisa meperbuatnya sendiri. mustahil kalau tanpa asistan dan anestesi.
Ji Sang membentak Tentara yang terus berbicara, dirinya menyuruhnya untuk segera pergi saja. Tentara tadi jengkel dan pergi meninggalkan Ji Sang.
“Tenang saja. Aku tidak bakal mati. Aku tidak bakal mati.” Seru Ji Sang padanya.
Rekan Ji Sang menatapnya dengan tanpa berkedip. Ji Sang heran dengan tatapan yang seolah tengah menonton foto orang mati.
“Dokter Park, Aku harap kau beruntung.”
“Aku tidak perlu keberuntungan untuk msumberah semacam ini. Hingga jumpa.” Ujar Ji Sang santai dan segera berlalu.
Seusai menelan obat tersebut, dengan lincah ia melompati tumpukan meja dan kursi dengan begitu mudah. Ji Sang menatap anak laki – laki yang terbaring dihadapannya, matanya menajam kearah tubuh anak tersebut. Lensa matanya seketika berubah keemasan, ia pun mampu menonton organ dalam anak laki – laki itu layaknya mesin rontgen. Tidak perlu waktu lama, Ji Sang langsung bertindak dan meperbuat semua persiapan operasi seorang diri.
Diluar rumah sakit, tentara penyerang mulai berdatangan. Ji Sang berkosentrasi dengan operasi yang ia perbuat, ia tengah mencari bekas peluru yang melalui vena cava inferior tetapi tanpa diduga, terjadi pendarahan saat operasi. Darah memuncrat ke wajah Ji Sang. Mesin pendeteksi detak jantung memberbagi alarm, detak jantung terus melemah. Dengan kepala dingin, Ji Sang menangani msumberah ini. Ia terus mencari keberadaan peluru. Ji Sang telah menduga bakal terjadi pendarahan dan dirinya juga ketidak lebihan darah untuk tranfusi. Tanpa anetesi, maka suntikan bakal menjadi manjur.
Tentara melapor pada ceonya, mereka tidak menemukan siapapun di gedung rumah sakit. Tetapi belum berakhir mereka berbicara, Ji Sang datang dengan luar biasa ranjang si Anak Laki – laki. Dirinya mengangkat tangan dan mengaku sebagai dokter relawan dari Universitas Munich, di Jerman.
Jelas saja Tentara lawan tidak bakal membiarkan keduanya kabur, salah seorang yang memimpin mengedikkan dagu pada rekannya. Mereka pun dengan sigap mengarahkan tembakan ke arah Ji Sang sedangkan Ji Sang bergegas memasukkan Anak tadi kembali ke dalam ruangan.
Seorang tentara mendekatinya, dirinya mencoba memeriksa keadaan Ji Sang apakah benar – benar telah mati alias belum. Ia menendangi kakinya tetapi Ji Sang tetap tidak terbangun.
Tapi mata Ji Sang yang awalnya terus terpejam, seketika terbuka dengan warna lensa mata berubah keemasan. Urat – urat di wajah Ji Sang pun menjadi begitu jelas dan kukunya memanjang.
Ji Sang bangkit menatap tajam ke arah para tentara, dengan lincahnya ia melompat dan menghindari peluru yang dilecutkan kearahnya. Begitu mudahnya ia menghampirinya dan tidak perlu waktu lama, Ji Sang sukses menjatuhkan semua tentara itu.
‘Aku merupakan Vampire’. Aku terinveksi oleh virus VBT – 01. Virus VBT – 01 tidak diketahui sebab tercipta semenjak jaman kuno jadi tidak bisa disembuhkan. Virus ini mempercepat pertumbukan telomerase jadi memperlambat penuaan pada manusia. Ini membikin nasib mencapai usia 300 tahun. Bagi orang dewasa, ini bakal bereaksi seusai infeksi. Sedangkan pada anak – anak, seusai berhentinya pertumbuhan manfaat tulang. Dan seusai 5 – 6 tahun, penampilan mereka bakal terus sama. Dan orang yang telah terinfeksi mempunyai performa melebihi manusia normal dan dengan cara spontan terjadi penyembuhan. Tapi cahaya subuh dan sinar UV yang kuat bakal berdampak sangat fatal. Mereka yang haus darah bakal menderita sekali.
[Tahun 1979 - Moore Country, Tennessee, USA]
Ditengah malam, seorang anak kecil berlari melalui jalanan dengan pakaian khas vampire di film – film. Anak itu tengah memperingati haloween dan berlangsung dari pintu ke pintu, “Trick or treat?” serunya didepan sebuah rumah.
Seorang pria keluar, dirinya merupakan Park Hyun Seo (Ryu Soo Young) yang menyambut anak tadi dengan ramah meskipun telah larut. Anak tadi bernama Daniel mengatakan bahwa ia habis demam. Dirinya minum obat dan tertidur jadi telat memperingati.
Hyun Seo tersenyum kemudian memberbagi segenggam permen, “Cepatlah pulang.”
Hyun Seo yang saat ini berada di rumah mulai gusar, ia bergegas mematikan lampu rumahnya dan memperhatikan keadaan kurang lebih. Ada sesosok bayangan hitam yang melintas di jendela, Hyun Seo berbalik makin waspada. Hyun Seo juga bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan, bahkan ia mampu membikin J terpojok dan melemparnya dengan mudah.
Kemarahan Hyun Seo memuncak, kukunya seketika memanjang dan menajam. Wajahnya berubah mengerikan, menatap tajam ke arah J dan Nam Chul Hoon (Kwon Hyun Sang).
Disisi lain, Hyun Seo telah kalah jumlah dalam melawan J dan Chul Hoon. Tidak selang lama, seseorang memasuki rumah Hyun Seo. Dirinya dengan tenang duduk dihadapan Hyun Seo yang telah tidak berdaya. Dirinya tidak lain Lee Jae Wook (Ji Jin Hee), ia menggerakkan jemarinya dengan angkuh. “Kau tidak meperbuat apapun. Kau hanya terus kabur dan melawanku dengan membabi buta. Dimana Sun Young dan Jason? Mana Jason?”
“Bunuh aku. Bunuh aku saja dan tinggalkan istri dan anakku. Ini permintaan terbaruku sebagai seorang kawan.” Pinta Hyun Seo. Hyun Seo berseru menyetujui apapun apa apa yang Jae Woo katakan dan pikirkan sumber dirinya mau meninggalkan anak dan istrinya. Hyun Seo memohon supaya Jae Wook mau menerima permintaannya. Sun Young berhenti mengendarai mobilnya. Ia tampak sangat gusar dan mencemaskan sesuatu.
FLASHBACK
Ia teringat bagaimana ia membujuk Hyun Seo untuk ikut kabur bersama mereka tapi Hyun Seo menolak. Mereka wajib mengambil jalan paling baik dan ini faktor terbaru yang bisa ia perbuat untuk menyelamatkan Jason. Dirinya tidak ingin Jason nasib semacam mereka. Hyun Seo menatap Jason yang ada digendongannya dengan penuh kasih sayang.
FLASHBACK –end-
Seusai mengingat ucapan suaminya, Sun Young mengusap air mata yang telah membanjiri wajahnya. Dirinya yang sebelumnya tampak ragu, saat ini berubah mantap dan kembali kedalam mobil untuk melanjutkan perjalanan. Ia tahu keinginan suaminya, dan ia tentu bakal mewujudkan apa yang suaminya inginkan. Demi Jason.
Tahun 1994
Dering alarm diatan nakas membangungan seorang anak yang tetap terlelap. Ia mengintip cahaya pagi yang menerobos masuk ke dalam kamarnya.
Acara sarapan keduanya begitu hening, Sun Young mengeluh sebab putranya kini tidak lebih hanya berbicara sepuluh kata setiap hari. Ji Sang malas, baginya tidak ada sesuatu yang wajib ia katakan. Ia bangkit lalu mengatakan kalau ia bakal keluar kali ini. Ia bakal membeli buku.
Dalam perjalanan menuju toko buku, Ji Sang melalui tepian pantai. Ia berlangsung dengan wajah datar yang rutin ia tunjukkan. Ji Sang mengeluarkan obat pemberian Sun Young. Ia membuang obat tersebut dan tidak mengikuti perintah ibunya.
0 Orang Menanggapi Artikel "Sinopsis Drama Korea Terbaru "Blood" Episode 1 Part I"
Post a Comment